SahabatAbdullah bin Mas'ud "Carilah hatimu di tiga tempat: saat mendengarkan Al-Qur'an, dalam majelis zikir, dan saat sedang menyendiri. Jika kamu tidak menemukannya juga, ketahuilah bahwa kamu tidak memiliki hati, dan mintalah kepada Allah agar memberi hati yang baru."

Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “Carilah hatimu di tiga tempat 1. Ketika mendengarkan al-Qur’an. 2 Di majelis dzikir yang didalamnya diajarkan al-Qur’an dan as-Sunnah. 3 Diwaktu- waktu engkau menyendiri bermunajat kepada Allah. Jika engkau tidak dapati hatimu ditempat- tempat ini, maka mohonlah kepada Allah k agar menganugerahkan hati’ karena sesungguhnya engkau tidak punya hati’”. Fawaa’idul Fawaa’id , hal 479 Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan share konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” HR. Muslim no. 1893

Videoini saya peroleh dari seorang teman melalui akun media sosial. Entah siapa yang pemilik aslinya. Saya ikut mempublikasinya karena videonya bagus. Pokoe

– Inspirasi Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal darah, apabila dia baik maka baiklah seluruh tubuhnya, dan apabila dia rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal darah itu ialah hati’. Hadits Shohih Bukhari dan Muslim Hati adalah salah satu ruang penting dalam kehidupan manusia. Bahkan fungsi ruang ini sangat menentukan warna hidup keseharian mereka. Pertikaian atau peperangan terjadi lantaran dari keruhnya hati manusia yang penuh dengan ambisius. Kata Imam Al Ghazali Carilah hatimu di tiga tempat. Tempat yang pertama, temuilah hatimu saat dirimu membaca Al Qur’an. Akan tetapi andai kamu tidak menemukannya carilah di tempat yang ke dua. Tempat yang ke dua pula, temuilah hatimu saat kamu menunaikan shalat. Akan tetapi andai tidak kamu temukan pula maka carilah di tempat ketiga. Di tempat ketiga pula temuilah hatimu saat kamu sedang bertafakur mengingat tentang kematian. “Jika tempat ketiga juga tidak kamu temukan hatimu, segeralah mengadu kepada Allah, dan berdo’alah kepada-Nya. Mintalah pada Allah agar di karuniakan “hati yang baru”. Karena sebenarnya, saat itu kamu tidak punya hati. Maka ada saatnya manusia akan sadar. Tidak berani lagi merasa paling …, ketika sudah ditelanjangi-Nya. “Hidup kita, selamanya akan terjebak oleh materi. Jika tidak mau menyelami Hakekat kehidupan”. Manusia akan selalu tertipu oleh kebaikan dan keindahan yang ada di luar, jika tidak mau menyelami isi yang ada di dalamnya, maka ada saat untuk Tuhanmu ada saat untuk hatimu. Wa Allahu a’lam. Oleh Imam Pratomo, Dosen Prodi Siyasah Institut Agama Islam Sains Teknologi Al-Quran INAISTIQA Deli Serdang Sumatera Utara. Staf Pengajar PPMDH TPI Kota Medan. Penyuluh Agama Islam Kantor Kementrian Agama Kota Medan.

Carilah hatimu di tiga tempat ini ; di saat engkau mendengarkan Al Qur'an, di saat engkau berada di majlis dzikir (majlis ilmu) dan di saat engkau menyendiri bermunajat kepada Allah. Jika engkau tidak temukan hatimu di sana, maka mintalah kepada Allah agar Memberimu hati karena sesungguhnya engkau sudah tak punya hati lagi."

– Setiap manusia pasti menginginkan hidup dengan tenang. Setiap manusia memang tabiatnya ingin merasakan ketenangan dan kebahagiaan. Lalu, bagaimana caranya agar memiliki hati yang tenang. Bagaimana pula nasihat para ulama. Agar memiliki hati yang tenang, bagi seorang muslim tentu dengan memperbanyak dzikir dan berdoa serta beribadah kepada Allah. Sudah kita ketahui bersama, sebab hati setiap orang adalah dalam genggaman-Nya. Baca Juga Atta Halilintar Beri Hadiah Tas Mewah kepada Aurel Hermansyah Karena Sudah Jadi Ibu yang Hebat Mengingat perkara agar hati tenang, ada nasihat dari seorang ulama yakni Ibnul Qayyim Rahimahullah pernah berkata, “carilah hatimu di tiga tempat”. Apa saja tiga tempat tersebut? 1. Ketika mendengarkan Al-Quran2. Di majelis dzikir yang didalamnya diajarkan Al-Quran dan As-Sunnah 3. Di waktu-waktu engkau menyendiri ketika bermunajat kepada Allah Ibnul Qoyyim melanjutkan, “Jika engkau tidak dapati hatimu di tempat-tempat ini, maka mohonlah kepada Allah agar menganugerahkan hati karena sesungguhnya engkau tidak punya hati.” Nasihat Ibnul Qoyyim ini terdapat dalam Faawaa’idul Faawaa’id halaman 479. Setelah mengetahui dan menyadari bagaimana kondisi hati kita, sudah sepatutnya kita berdoa kepada Allah. Terdapat pula doa-doa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Baca Juga Mengagumkan! Bae Suzy Bersama Brand Kecantikan Luncurkan Kampanye Dukung Pendidikan Bagi Remaja Wanita
Carilah hatimu di tiga tempat Temui hatimu sewaktu bangun membaca Al Quran. Tetapi jika tidak kau temui, carilah hatimu ketika mengerjakan solat. Jika tidak kau temui juga, kau carilah hatimu ketika duduk tafakkur mengingati mati. Jika kau tidak temui juga, maka berdoalah kepada Allah, pinta hati yang baru kerana hakikatnya pada ketika
IMAM Ibnul Qayyim Al Jauziyyah berkata “Carilah hatimu di tiga tempat ini ; di saat engkau mendengarkan Al Qur’an, di saat engkau berada di majlis dzikir majlis ilmu dan di saat engkau menyendiri bermunajat kepada Allah. Jika engkau tidak temukan hatimu di sana, maka mintalah kepada Allah agar memberimu hati karena sesungguhnya engkau sudah tak punya hati lagi.” Al Fawaid 1/148 BACA JUGA Muslim yang Tak Baca Quran Itu Ibarat&8230; “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka karenanya, dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal.” QS Al Anfal 2 “Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong.” QS As Sajadah 15 Doa setelah membaca Al-Qur’an اَللَّهُمَّارْحَمْناَبِالْقُرْآنْ،وَاجْعَلْهُلَناَإِماَماًوَنُوْراًوَهُدًىوَرَحْمَةْ اَللَّهُمَّ ذَكِّرْناَمِنْهُ ماَ نَسِيْناَ،وَعَلِّمْناَ مِنْهُ ماَ جَهِلْناَ،وَارْزُقْنـاَ تِلاَوَتَهُ آناَءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَالنَّهاَرْ، وَاجْعَلْهُ لَناَ حُجَّةً، ياَرَبَّ الْعاَلمَيِنْ. “Ya Allah limpahkanlah kasih sayang-Mu kepada kami dengan Al Qur’an, jadikanlah ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk dan rahmat bagi kami.” BACA JUGA Jenis-jenis Hati Menurut Nabi “Ya Allah ingatkanlah apa-apa yang kami lupa darinya, ajarkanlah yang kami tidak tahu, dan limpahkanlah rizki kepada kami dalam bentuk membacanya sepanjang siang dan malam hari. Dan jadikanlah ia pembela kami di hari kiamat nanti, wahai Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.“ []
Carilah hatimu di tiga tempat ini ; di saat engkau mendengarkan Al Qur'an, di saat engkau berada di majlis dzikir (majlis ilmu) dan di saat engkau menyendiri bermunajat kepada Allah. Jika engkau tidak temukan hatimu di sana, maka mintalah kepada Allah agar Memberimu hati karena sesungguhnya engkau sudah tak punya hati lagi
Carilah Hatimu di 3 Tempat Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyyah berkata اطلب قلبك في ثلاثة مواطن عند سماع القرآن وفي مجالس الذكر وفي أوقات الخلوة فان لم تجده في هذه المواطن فسل الله أن يمن عليك بقلب فانه لا قلب لك “Carilah hatimu di tiga tempat ini ; di saat engkau mendengarkan Al Qur’an, di saat engkau berada di majlis dzikir majlis ilmu dan di saat engkau menyendiri bermunajat kepada Allah. Jika engkau tidak temukan hatimu di sana, maka mintalah kepada Allah agar Memberimu hati karena sesungguhnya engkau sudah tak punya hati lagi” Al Fawaid 1/148 Postingan populer dari blog ini Istimror Istimror = berulang-ulang = kontinyu = konsisten Islam mengajarkan kita untuk istimror, yakni melakukan amalan secara terus-menerus, berulang-ulang, menjaga konsistensi dalam beramal. Seringkali kita terlalu bersemangat sehingga kita melakukan sebuah amalan besar namun hanya pada titik semangat itu saja. Sedangkan Allah sangat mencintai perbuatan yang istimror kontinyu meskipun sedikit Muttafaqun alaih. Istimror memang sulit karena sifat manusia yang mudah bosan dan semangatnya yang turun naik. Istimror membutuhkan ketekunan untuk terus melakukannya. Maka dalam banyak hal, keberhasilan dan kegagalan ditentukan oleh sifat istimror dibanding faktor lainnya. Istimror dalam bahasa syari’at adalah istiqomah. Istiqomah adalah keteguhan prinsip mempertahankan amalan di waktu lapang maupun di waktu sempit. Istiqomah juga merupakan jalan menuju husnul khotimah. Disamping memang disyari’atkan, istimror memiliki hikmah yang dalam dilihat dari berbagai aspek. Saya Hal jazaa-ul ihsaani illal ihsaan Bismilah Jika ditanya mengenai ayat favorit saya di dalam Al-Qur'an, ternyata lumayan banyak " bukan berarti ayat-ayat yang lain biasa-biasa saja, melainkan karena ilmu saya yang masih sedikit inilah yang belum mampu mengkaji keagungan ayat-ayat lainnya. Akhir-akhir ini saya suka sekali dengan ayat ini "Hal jazaauul ihsaani illal ihsaan" "Tidak ada balasan untuk kebaikan, selain kebaikan pula" { Ar-Rahman 60} Allah berfirman bahwa kebaikan pastilah akan dibalas dengan kebaikan. dan tidak ada keraguan dalam kitab suci Al-Qur'an ini. sangat mengherankan apabila kita ragu berbuat kebaikan. apalagi merasa rugi untuk berbuat baik. padahal setiap apa yang kita lakukan niscaya akan kembali lagi kepada kita. barang siapa yang menanam, ia yang menuai. barang siapa menanam kebaikan, maka kebaikan pulalah yang akan ia tuai. Menjadi Sadar dan Berlatih Sabar Aku teramat mencintai anak-anak, sangat nyaman mengasuh, juga mengajari anak-anak. Luar biasa bersyukur atas anugerah indah ini, buah hati anugerah Allah, Tsabit dan Qiya. Dulu, saat belum menikah, pernah terpikir di benakku; Memang bisa ya seorang ibu kehilangan sabar? Bukankah anak adalah kebahagiaan?. Ah aku pasti bisa menjadi ibu yang penyabar. Ya. Aku memang berhasil melalui 2 tahun kehidupan pertama anakku bisa dibilang dengan hati lapang dan tenang, semua anugerah dari Allah. Anakku tumbuh dengan sangat baik. Tak pernah aku membentak anakku, apalagi memukul. Alhamdulillah. Sampai suatu saat, datanglah masa dimana anakku berada pada fase toddler yang; memiliki otoritas dan pilihannya sendiri, sudah bisa menolak, dan amat berpegang kuat pada pendapat dan kemauannya. Ya.. Sebenarnya aku tahu karakter ini baik untuk kehidupannya kelak; anak berlatih mengambil keputusan beserta konsekuensinya, juga berlatih untuk mengutarakan pendapat dan memiliki opini - tentu saja jika oran
Carilahhatimu di tiga tempat. Temui hatimu sewaktu bangun membaca al-quran. tetapi jika tidak kau temui, carilah hatimu ketika mengerjakan solat. Jika tidak kau temui juga, carilah hatimu ketika duduk tafakur mengingati mati. Jika kau tidak temui juga, maka berdoalah kepada ALLAH, pinta hati yang baru kerana hakikatnya pada ketika itu kau
Jika kita mencari ketenangan dengan mendengar lagu-lagu yang keras.. Jika kita mencari ketenangan dengan berhubung dan berbual dengan pasangan yang berlainan jantina yang belum halal.. Jika kita mencari ketenangan dengan mengikuti perbualan kosong dan dipenuhi umpatan dan kata nista.. maka kita telah tersilap tempat.. Imam Al-Ghazali ada menyebut, Carilah hatimu di tiga tempat.. Ketika solat, ketika membaca Quran atau ketika zikir.. Jika kamu tidak menjumpai hati kamu di 3 tempat ini, maka sesungguhnya kamu tidak memiliki hati..
. 105 45 308 56 295 385 176 170

carilah hatimu di tiga tempat