Dengan sebilah pedang di tangan, aku menantang takdir, bukan demi menjadi pahlawan tetapi agar terciptanya kedamaian. Dengan sebilah pedang, aku menantang empat penjuru, langit dan bumi, menjadi tidak terkalahkan. Dengan sebilah pedang, aku menjelma menjadi naga, menghabisi iblis, menyelamatkan kemanusiaan. Dengan sebilah pedang, aku menemukan dunia dalam diri seseorang, menjaganya segenap kekuatanku, bersamanya selamanya. Dengan sebilah pedang, kuukir sebuah legenda, tentang anak manusia menantang langit, legenda pendekar naga!Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon Yusi Riando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri Dengan sebilah pedang di tangan, aku menantang takdir, bukan demi menjadi pahlawan tetapi agar terciptanya kedamaian. Dengan sebilah pedang, aku menantang empat penjuru, langit dan bumi, menjadi tidak terkalahkan. Dengan sebilah pedang, aku menjelma menjadi naga, menghabisi iblis, menyelamatkan kemanusiaan. Dengan sebilah pedang, aku menemukan dunia dalam diri seseorang, menjaganya segenap kekuatanku, bersamanya selamanya. Dengan sebilah pedang, kuukir sebuah legenda, tentang anak manusia menantang langit, legenda pendekar naga!Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon Yusi Riando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri
FullEpisode karya Legenda Pendekar Naga gratis untuk dibaca! Dengan sebilah pedang di tangan, aku menantang takdir, bukan demi menjadi pahlawan tetapi agar terciptanya kedamaian. Dengan sebilah pedang, aku menantang empat penjuru, langit dan bumi, menjadi tidak terkalahkan. Dengan sebilah pedang, aku menjelma menjadi naga, menghabisi iblis, menyelamatkan kemanusiaan.
“Aku belum mati?”Saat Fang An sadar, seluruh tubuhnya terasa amat sakit, membuat yakin dia masih belum kehilangan pertama yang dilihatnya adalah Bing En, Feng Taohua dan Bing Ruyue sedang mematung sambil memandang ke satu An yang merasa penasaran, dia mengubah posisi tubuhnya untuk bisa melihat ke arah yang sama. Dia kemudian menemukan seorang pemuda yang sedang berhadapan dengan beberapa pendekar suci tingkat Fang An sekedar berdecak kagum karena kemampuan pemuda tersebut sampai perhatiannya jatuh pada pedang di tangan pemuda itu.“Hm? Pedang itu rasanya tidak asing…” Fang An berusaha mengingatnya, sesuatu terlintas di pikirannya, “Tunggu dulu! Pedang itu adalah…”**Energi hitam yang dilepaskan Ye Wang saat menggunakan malam pembasmi iblis bergerak jauh lebih cepat dibandingkan ketika Xiao Chen menggunakannya tetapi jarak antara Ye Wang dan Xie Hai cukup jauh sehingga pria tua itu berhasil menghindari serangan Hai menahan nafasnya, dia bisa merasakan bahwa baru saja berhasil menghindari serangan yang dapat mencabut nyawanya tetapi sebelum dia bisa bernafas lega, Ye Wang sudah mengejarnya.“Aku tidak tau apa yang merasukimu! Jangan memaksaku melakukan sesuatu yang membuat kita berdua menyesal-!” Xie Hai sadar tidak bisa menang dari Xiao Chen yang tubuhnya diambil alih Ye Wang tetapi dia masih memiliki satu cara Wang nyatanya tidak menanggapi ancaman tersebut, sebaliknya dia melepaskan aura naga untuk menekan pria sepuh itu saat jarak antara keduanya cukup Hai yang berniat terbang menjauh kini merasakan tubuhnya sulit dikendalikan, sebelum dia bisa melakukan sesuatu lebih jauh, Ye Wang sudah mengayunkan pedang ke arahnya.“Kau bisa menghindarinya tadi, apa kau bisa melakukannya sekarang?” Ye Wang kembali menggunakan malam pembasmi iblis, meskipun kali ini kekuatan energi pedangnya sekitar separuh dari Hai berusaha menghindari namun gagal, tubuhnya dilewati energi pedang tersebut dan kini dia bisa merasakan rasa sakit yang luar biasa di seluruh Hai memang masih bernafas meskipun lemah, dia tidak bisa mempertahankan keseimbangannya dan akhirnya jatuh ke tanah. Jatuh dari ketinggian seperti itu ditambah tubuhnya terluka parah karena malam penguasa iblis, Xie Hai sama sekali tidak bergerak setelah menghantam dari separuh tulangnya hancur, Xie Hai merasakan kesakitan yang hebat, dia ingin mengakhiri nyawanya sendiri untuk menghilangkan rasa sakit tetapi dia tidak memiliki cukup kekuatan untuk Wang mendarat di samping Xie Hai, “Ingin mati? Tidak semudah itu, kau setidaknya akan kesakitan selama dua jam lebih sebelum kehilangan nyawamu. Tidak ada juga yang bisa membuat nyawamu bertahan.”Xie Hai menatap Ye Wang dengan penuh kebencian namun ketika matanya bertemu dengan mata hitam Ye Wang, kebencian itu perlahan berubah menjadi ketakutan yang mendalam serta rasa tidak Xie Hai berakhir dalam kondisi seperti itu, semua pendekar Menara Harta Feniks di sekitar lokasi pertarungan tersebut memilih untuk mundur. Satu-satunya yang terlintas di pikiran mereka adalah meninggalkan tempat ini secepat aliansi putih-netral sebenarnya ingin menghentikan mereka namun di satu sisi mereka juga sudah amat kelelahan dengan pertempuran ini, belum lagi banyak yang terluka serius bahkan kehilangan situasi seperti ini, kemenangan jelas berada di tangan Pulau Es Utara tetapi tidak ada rasa gembira di antara pasukan aliansi karena mereka sadar meskipun menang tetapi kekuatan aliran putih dan netral di Kekaisaran Han akan banyak berkurang setelah hari Huo yang membawa banyak pendekar bersamanya tidak tinggal diam, dia berusaha menahan sebanyak mungkin pendekar Menara Harta Feniks yang berusaha kabur namun jumlah mereka terlalu banyak sehingga dia tidak bisa menahan sepenuhnya sementara Ye Wang juga tidak berniat menghabisi semua pendekar tersebut. “Aku hanya berjanji membunuh tua bangka ini dan tiga pendekar suci lainnya, aku tidak ada urusan dengan mereka…” Ye Wang bergumam pelan, terkesan bicara dengan dirinya sendiri namun tentu saja terarah pada Xiao Chen yang sejak tadi menonton semuanya dalam pikiran Wang tidak langsung menyarungkan pedangnya meskipun Xie Hai sudah dipastikan tewas, Ye Wang memandang ke atas, melihat ke salah satu awan yang menutupi langit.“Permisi pendekar…”Ye Wang mengerutkan dahi dan menoleh ke sumber suara yang jelas tertuju padanya, dia melihat seorang pemuda yang amat tampan berdiri tidak jauh darinya, yang tidak lain adalah Fang An tidak sendiri melainkan bersama Bing En dan Feng Taohua, ketiganya memutuskan bicara dengannya karena berpikir pertempuran telah usai.“Terima kasih telah mengulurkan bantuan pada kami, bantuanmu sangat kami hargai tetapi bolehkah aku bertanya satu hal?” Fang An melirik pedang di tangan Ye Wang, “Darimana anda mendapatkan pedang itu?”Fang An tentu tidak bisa mengenali Xiao Chen sekarang, bukan karena fisiknya terlalu berubah melainkan Fang An tidak bisa menatap wajah Xiao Chen terlalu lama saat sepasang mata hitam pekat menghiasinya An hanya bisa bertahan beberapa detik melihat sepasang mata hitam Ye Wang sebelum memalingkan En dan Feng Taohua yang awalnya juga berniat berbicara kini mengurungkan niatnya, keduanya sadar pemuda misterius yang membantu mereka di awal dan sosok yang ada di hadapan mereka adalah dua orang yang berbeda meskipun di tubuh yang Wang menatap pedang penguasa malam yang dipertanyakan Fang An, pemuda tampan itu jelas mengenali pedang ini dan sepengetahuan Fang An terakhir kali pedang tersebut berada di tangan Xiao Chen.“Aku tidak berada di posisi untuk menjelaskan atau menjawab pertanyaanmu…”Suara Ye Wang berhasil membuat Fang An berkeringat dingin sementara Feng Taohua dan Bing En sedikit gemetaran.“Suatu hari ketika tiba waktunya, kau akan mendapatkan jawaban yang kau cari tetapi tidak hari ini…” Ye Wang menatap Fang An yang mematung sejenak sebelum mengalihkan pandangan pada Bing Ruyue yang berada di sebenarnya ingin menghampiri Xiao Chen juga namun Bing En melarangnya sampai situasinya lebih jelas karena mereka sadar Xiao Chen telah dirasuki sesuatu.“Gadis ini akan mengundang banyak masalah ke depannya, sebaiknya kalian mencari cara untuk mengatasinya atau serangan seperti ini baru awal saja…” Ye Wang kemudian melirik ke awan, “Aku tidak punya waktu lagi untuk bicara lebih banyak, ada yang harus kuurus…”Selesai berkata demikian Ye Wang melesat dengan kecepatan tinggi ke udara, meninggalkan Fang An dan lainnya yang masih kebingungan dengan sikap serta identitas Xiao Wang terbang dengan kecepatan tinggi seolah mengejar sesuatu.
LegendaPendekar Rajawali adalah novel pertama dari trilogi Pendekar Rajawali yang melegenda itu, dan ini dibuat pada tahun 1957. Seperti novel yang sebelumnya, Legenda Pendekar Rajawali menyisipkan kisah mengenai perjuangan suatu bangsa dalam melawan penjajahan (dalam kisah ini Bangsa Han berjuang untuk melawan agresi Bangsa Mongol dan Bangsa